Virtual host sebagai salah satu fitur andalan Apache memungkinkan satu buah web server digunakan oleh beberapa website sekaligus. Tentu saja hal ini akan menghemat pengeluaran. Berdasarkan dokumentasi disini, batas maksimum jumlah virtual host (website) adalah 64. Namun jumlah tersebut masih dapat ditingkatkan dengan konfigurasivirtual host dinamis.
Yang dibutuhkan
Pada tutorial ini saya menggunakan VPS f1-micro (512MB, 10 GB disk) dari Google Cloud. VPS tersebut berjalan dengan Debian 10 yang telah terpasang web server Apache2.
Langkah-langkah
Secara garis besar, pembuatan virtual host dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah menyiapkan webroot, sedangkan tahap kedua adalah menambahkan konfigurasi.
Webroot adalah folder tempat meletakan file html, images, css, dll. Folder Webroot dapat dibuat dengan cara :
sudo mkdir -p /var/www/html/website2.example.com
Ganti website2.example.com dengan nama domain yang ingin Anda tambahkan. Langkah selanjutnya adalah mengubah kepemilikan dan permissions folder tersebut :
<VirtualHost *:80>
# atur email server admin
ServerAdmin admin@example.com
# atur nama domain dan alias. Alias bersifat opsional, hapus baris alias jika tidak digunakan
ServerName website2.example.com
ServerAlias www.website2.example.com
# arahkan ke webroot yang telah dibuat
DocumentRoot /var/www/html/website2.example.com/
# buat error log
ErrorLog ${APACHE_LOG_DIR}/error.log
CustomLog ${APACHE_LOG_DIR}/access.log combined
</VirtualHost>
Tekan ctrl + x dan enter untuk menyimpan. Aktifkan konfigurasi yang telah dibuat
Tanda “not secure” yang muncul di browser menandakan web tersebut diakses menggunakan protokol http. Jika ingin mengaktifkan https maka ada dua hal yang harus dilakukan, pertama Anda harus membuat sertifikat terlebih dahulu. Sertifikat dapat Anda beli ke penyedia layanan. Anda juga bisa mendapatkanya secara gratis menggunakan Let’s Encrypt atau BuyPass.
Kedua, Anda perlu menambahkan konfigurasi https di Apache dengan cara :
Nama:Anisa putri maulani Kelas:XI TKJ 2 Manajemen File di Linux Debian File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dang mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan sebagai pasrtisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format. Berikut adalah perintah manajemen file di dalam linux : 1. mkdir : untuk membuat folder/direktori. 2. pwd : point work directory (menampilkan tempat direktori yang sedang dikerjakan). 3. cp : untuk mengcopy file. 4. cp –r : untuk mengcopy folder. 5. mv : untuk memindahkan atau merename file. 6. rm : untuk menghapus file. 7. rm –r : untuk menghapus direktori. 8. find : mencari file dalam suatu direktori. 9. touch : untuk membuat file baru tetapi tidak ada isinya. 10. whereis : untuk mengetahui lokasi file yang dicari...
WEB SERVER Web server adalah sebuah software (perangkat lunak) yang memberikan layanan berupa data. Berfungsi untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien atau kita kenal dengan web browser (Chrome, Firefox). Selanjutnya ia akan mengirimkan respon atas permintaan tersebut kepada client dalam bentuk halaman webSeperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa teknologi yang satu ini berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien atau kita kenal dengan web browser (Chrome, Firefox). Ia juga akan mengirimkan respon atas permintaan kepada client dalam bentuk halaman web yang umumnya HTML. Jika berbicara secara detail, maka Web Server memiliki peran dalam memproses berbagai data yang diminta oleh klien (web browser). Kemudian ia memberikan hasil atau jawaban berupa dokumen, video, foto, atau beragam bentuk berkas lainnya. Adapun kita pecah menjadi beberapa bagian fungsi dari web server: Membersihkan berbagai cache yang terdapat pada penyimpanan serta semua doku...
Komentar
Posting Komentar